Nak,
ke mana bukumu?
Apa kau
lemparkan
bersama botol dan batu?
Ke mana pensilmu?
Apa kau
acungkan
bersama pedang dan parang?
Dunia Kecilku
Selamat datang di dunia kecilku. Dunia yang terbatas ketidakmampuan mengekspresikan semua keinginan, dunia yang hanya berupa penggalan penggalan, dan akan menjadi utuh karena kehadiranmu. :D
Cep Agus diajar nulis Headline Animator
Jumat, 28 September 2012
Kamis, 27 September 2012
Sepatu oh Sepatu
Oleh: M. Reyhan Dzulfiqor Daelami (alo na mang Agus)
“Assalammualaikum.” ucapku saat membuka pintu rumah. TV menyala. Gelas berserakan. “Kemana ibu dan adiku?”Tanyaku dalam hati. Aku mulai mencari ke kamar, ke dapur, ke toilet, bahkan ke atas genteng, tapi mereka tak ku temukan. ‘Kemana mereka?’
“Oh, ibu di sini! Pantas saja ku cari-cari tak ada.” ucapku sambil menghampiri ibu yang tengah tertegun di samping jemuran. Ibu tak menyahut. Ia tetap terdiam. Wajahnya menampakan kebingungan, seolah baru saja mendapatkan hadiah mobil dari undian Ale-ale.
“Ibu kenapa? Koq kaya yang bingung.” tanyaku.
“Sepatumu nak. Hilang!“
“Appaaaaaa!!!”
“Assalammualaikum.” ucapku saat membuka pintu rumah. TV menyala. Gelas berserakan. “Kemana ibu dan adiku?”Tanyaku dalam hati. Aku mulai mencari ke kamar, ke dapur, ke toilet, bahkan ke atas genteng, tapi mereka tak ku temukan. ‘Kemana mereka?’
“Oh, ibu di sini! Pantas saja ku cari-cari tak ada.” ucapku sambil menghampiri ibu yang tengah tertegun di samping jemuran. Ibu tak menyahut. Ia tetap terdiam. Wajahnya menampakan kebingungan, seolah baru saja mendapatkan hadiah mobil dari undian Ale-ale.
“Ibu kenapa? Koq kaya yang bingung.” tanyaku.
“Sepatumu nak. Hilang!“
“Appaaaaaa!!!”
Rabu, 19 September 2012
Goresan Cinta pada Tanah Merah
“Balik ga lo?” Tanya Andre sambil
terus mengunyah kolontong1 kiriman Bu Yanah.
“Heh? Balik? Pake apaan?” Jawab Sinta manyun.
“Heh? Balik? Pake apaan?” Jawab Sinta manyun.
“Minta anter aja ma Kang Beben,
gebetan lu itu. Hahahaha…” Jawab Andre
lagi, sambil terus berlari ke luar menyadari apa yang bakal terjadi selanjutnya.
Terlambat. Sebuah opak2
menghantam tepat ke kepalanya.
“Awas lo, lain kali piringnya yang Gua
lempar.” Ucap Sinta geram.
Jumat, 14 September 2012
Laporan Kegiatan Ujian Praktek Speaking. (12 dan 13 September 2012)
Laporan Kegiatan Ujian Praktek Speaking.
(12 dan 13 September 2012)
(12 dan 13 September 2012)
Neng Desi dan Sweet Carrot Juice nya |
Hari pertama.
Selasa, 12 September 2012 menjadi pagi yang sibuk bagi siswa kelas IX A SMP Negeri 5 Cibinong. Sebagian mengecek bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat jus, sebagian lari ke sana kemari mencari pinjaman gelas dan sendok. Rupanya, hari ini mereka akan mengikuti ujian praktek speaking, ‘How to Make Something’. Saat pak Agus, guru Bahasa Inggris memasuki kelas, ketegangan mulai terlukis pada wajah anak-anak itu. Namun itu tak berlangsung lama. Dengan gaya santainya, pak Agus menyapa anak anak dan mengajak mereka untuk
Selasa, 12 September 2012 menjadi pagi yang sibuk bagi siswa kelas IX A SMP Negeri 5 Cibinong. Sebagian mengecek bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat jus, sebagian lari ke sana kemari mencari pinjaman gelas dan sendok. Rupanya, hari ini mereka akan mengikuti ujian praktek speaking, ‘How to Make Something’. Saat pak Agus, guru Bahasa Inggris memasuki kelas, ketegangan mulai terlukis pada wajah anak-anak itu. Namun itu tak berlangsung lama. Dengan gaya santainya, pak Agus menyapa anak anak dan mengajak mereka untuk
Senin, 10 September 2012
Rihlah ke Bathleem
Catatan Perjalanan Rihlah ke Bathlem, 25 Agustus 2012
07.15 – Area Parkir Mal Cianjur
Motor yang sempat kupacu bak kuda liar melambat saat memasuki area
parkir Mal Cianjur. Wajah wajah ramah penuh senyuman menyambut keterlambatanku pagi
itu. “Lho? Yang lain mana ?” Tanyaku pada cep Au yang sejak subuh telah
memarkir motornya di sana. Rupanya aku bukanlah peserta terngaret saat itu.
Bahkan untuk menanti rekan rekan lainnya, secangkir kopi cinno sempat kunikmati
di sana. Tentu kunikmati, sebagai seseorang yang sering ngaret, diri ini sudah
divaksin untuk memahami segala bentuk keterlambatan.
Selasa, 04 September 2012
Catatan Perjalanan : Silaturahmi ke Cibalu
“Ki, engke bareng nya. “ pintaku pada Rizky sambil bergegas
menuju ruang guru untuk membereskan netbuk yang masih menyala. Hari ini aku
memang berrencana untuk melakukan home visit ke salah satu siswa yang tinggal
di Cibalu. Setelah mencari informasi mengenai lokasi rumah siswa tersebut, aku
meminta Rizky dan Wan wan, dua murid yang juga tinggal di Cibalu, untuk
mengantar ku ke sana.
Dua belas lima belas motor putihku mulai melaju, mengekor
motor yang dikendarai Rizky dan Wan wan. Sapaan anak anak yang tengah melangkah
pulang mewarnai perjalananku siang itu. Aku hanya membalas nya dengan candaan,
tanpa mencoba
Minggu, 02 September 2012
Tangisan Cinta
“Ayah, teteh mau e cim ini.” pintanya sambil menunjuk foto semangkuk es krim pink kuning dengan lelehan coklat dan taburan kacang mete yang terletak di tengah layar netbuk, diantara puluhan foto es krim lainnya. Matanya berkilat.
“Besok ya sayang, ma bumba belina. Sekarang mah udah malem.” Jawabku sambil mendaratkan kecupan pada keningnya. Putri kecil ku tersenyum, kemudian melanjutkan ocehan tentang es krim sambil menunjuk satu per satu gambar es krim yang berjajar di sana.
“Ini buat Teteh, ini buat Buba, ini buat Wa Nunuy , Ini buat Ebe, ini Zidane… “
Sabtu, 01 September 2012
Dampuh
Tidurlah cantik...
Kala kaki kaki mu menjejak kuat,
Akan kuajarkan kau bermain dampuh.
Tanggalkan sandal jepitmu,
Sapalah kerikil dan tanah merah
Tanggalkan sandal jepitmu,
Sapalah kerikil dan tanah merah
Senin, 27 Agustus 2012
Undangan dari Masa Lalu
‘Dateng atuh Yah.” Aku melirik ke arah istriku yang sejak tadi mendesak
memenuhi undangan itu. Kulipat koran dan kubenahi duduk pada kursi anyaman
rotan yang beralaskan busa tebal. Nyaman. Semestinya nyaman.
‘Ah…’ Kuikat jemari di depan perut yang
semakin membuncit.
‘Ya udah kalo Ayah emang ga mau, mamah
ga akan maksa lagi. Tapi jangan jadi cemberut gitu atuh.’ Goda nya sambil
menyodorkan secangkir kopi susu yang telah selesai diaduknya. Aku melemparkan
sekilas senyum ke arahnya. Bagaimanapun juga ini bukan masalah yang layak
diperdebatkan, terlebih di usia kami yang sudah kepala 3.
Kamis, 23 Agustus 2012
Menyentuh Langitmu : Part 6. Aku, Pak Tua, dan Tuhan
Bangku bambu yang
terpaku rapi di depan kios rokok berderak saat kududuki. Lampu bohlam lima watt,
memancarkan cahaya remang yang dimainkan ngengat malam. Seorang laki laki tua
keluar dari dalam kios dengan nampan dan secangkir kopi panas. Asapnya
bergoyang menabrak udara di sekitarnya. Laki laki itu kemudian duduk di ujung
bangku yang lain, setelah meletakan kopi di antara kami.
Kamis, 16 Agustus 2012
Menyentuh Langitmu: Part 5. Keluarga, Sahabat dan Tuhan
Malam merangkul, tangan
tangan gelapnya mendekap erat. Tak lantas tertebas laju motor yang kupacu tanpa
arah. Seolah tertawa. Menyaksikan ketidakberdayaan ku menghadapi dunia. Namun
aku belum mau mati. Ada cahaya kecil yang entah milik siapa. Sahabat? Kerabat?
Saudara? Entah. Aku pun tak tahu keberadaan mereka kini. Di mana mereka yang
dulu kupedulikan dan peduli terhadapku? Setiap rumah yang kuketuk selalu
kosong. Tak punya yang kuminta. Telinga tuk mendengar duka yang kubawa. Tangan
tuk membantu menahan beban yang kurasakan. Ah…Tuhan? Selalu dalam kesendirian
aku mulai mengingat Mu.
Kamis, 09 Agustus 2012
BukBer Ceria OSIS SMPN 5 Cibinong
Siska D.n tampil sebagai pembawa acara |
Rabu siang, 8 Agustus kemarin,
ada suasana yang berbeda di kampus SMPN 5 Cibinong. Sebanyak 30 anak ngumpul di
aula untuk mengikuti Bukber Ceria 2012. Acara yang pertama kali digelar ini
dirancang langsung oleh anak anak OSIS, dibawah bimbingan wakasek kesiswaan.
Acara yang nyaris tanpa anggaran ini, dimulai sekitar pukul 02.00 siang. Neng Siska
Dewi Nuryanti sebagai pembawa acara membukanya dengan ucapan Bismillah dan
menyampaikan susunan acarannya. Layaknya pembawa acara TV, Siska memimpin acara
dengan sangat terlatih.
Senin, 06 Agustus 2012
Menyentuh Langitmu: Part 4. Laki Laki dan Kenangannnya
And the rain begins to fall down on me
As the sadness growing deep inside me
I feel a little insecure right now
I am crawling, looking for a place to hide
As the sadness growing deep inside me
I feel a little insecure right now
I am crawling, looking for a place to hide
So where has all my lights gone?
For I need to fine the way out there
In my every breath, I am chanting your name
Give me strength so I can save my soul
For I need to fine the way out there
In my every breath, I am chanting your name
Give me strength so I can save my soul
Lagu itu
mengalun lembut dari tape deck hitam di samping tempat tidurku. Setiap nadanya menggiring
kesendirian dari tiap sudut ruang ke dalam dada.
Kucoba menguapkan kehampaan dan kesunyian itu dengan kepulan asap putih dari
batangan tembakau yang terbakar, namun mereka enggan terurai. Semuanya seolah
larut dalam setiap bentuk yang ku alirkan.
Minggu, 05 Agustus 2012
Nyaris
Nyaris.
Setelah tabrakan yang cukup mengagetkan tadi petang, saya
sedikit merenung sambil mengurut kaki kiri yang ijo, memar. Yah, sekilas
sebelum tabrakan terjadi yang terbayang adalah orang orang yang kita cintai.
Putri kecil yang lagi imut imut nya. Istri yang selalu sabar dan setia.
Terutama Ibu. Cintanya belum sempat ku gubah jadi kebanggaan dan kepercayaan.
Yah, mungkin Allah masih memberi waktu, agar diri ini terus berusaha mengkaji
dan mencari makna dari setiap nafas yang tak kan kembali.
Sabtu, 04 Agustus 2012
Menyentuh Langitmu : Part 3. Aku dan Perempuan Itu
Matahari siang itu seolah
membenciku. Ia memusatkan semua panasnya tepat ke kepala. Namun aku enggan
beranjak. Aku tetap duduk di atas motor yang terparkir tak jauh dari tempat
kemarin. Dua mata ini tengah mencari sosok perempuan yang telah menghancurkan harga diri ku. Perempuan
berjilbab dengan mata bulatnya yang tajam berkilat. Ingin rasanya kubuat mata
itu menangis, mengucurkan kepedihan yang tengah kurasakan. Senyumnya. Senyum di
bibir mungil yang sok suci itu, begitu ingin kurobek dan kubuat mengerang,
memohon maaf dan ampun.
Kamis, 02 Agustus 2012
Menyentuh Langitmu: Part 2. Ia dan Cintanya
“Aw… “ cubitan kecil yang kurasakan
saat Phia menempelkan obat merah di bibirku yang jontor cukup membuat ku
tersentak.
“Ah masa jagoan kampus cengeng kaya
gini.” Ucap Phia, sepupu kecilku yang mengobati sambil tersenyum.
“Tenang aja Ka Adi, kakak masih ganteng koq.. “ Ledeknya. Mungkin, bagi orang yang baru kenal, akan capek mendengar ocehannya.
“Oh iya Ka, Motor kakak yang gede ada di bengkel. Rusak parah. Tangkinya penyok, stangnya bengkok. Lampu depannya juga pecah. Kemarin Phia sama Mang Cahyo ngambil motor itu. Dianter sama kakak… emh siapa ya namanya…Oh iya ka, siapa perempuan yang mengantar Kaka pulang kemarin? Pacar ka Adi bukan? Tapi sejak kapan kaka punya cewe berjilbab? Eh tapi cantik koq kak, ramah lagi…“
“Tenang aja Ka Adi, kakak masih ganteng koq.. “ Ledeknya. Mungkin, bagi orang yang baru kenal, akan capek mendengar ocehannya.
“Oh iya Ka, Motor kakak yang gede ada di bengkel. Rusak parah. Tangkinya penyok, stangnya bengkok. Lampu depannya juga pecah. Kemarin Phia sama Mang Cahyo ngambil motor itu. Dianter sama kakak… emh siapa ya namanya…Oh iya ka, siapa perempuan yang mengantar Kaka pulang kemarin? Pacar ka Adi bukan? Tapi sejak kapan kaka punya cewe berjilbab? Eh tapi cantik koq kak, ramah lagi…“
Selasa, 31 Juli 2012
Menyentuh Langitmu: Part. 1 Aku dan Egoku
"Buk" sebuah pukulan keras
tepat mengenai rahang kananku. Rasa sakit mulai merayap ke kepala, lalu mengirimkannya
kembali ke seluruh tubuh. Untuk sesaat dunia hening. Pandanganku berbayang.
Wajah wajah marah itu tersenyum puas. Tubuhku tersungkur di kaki salah seorang
dari mereka. Berikutnya tendangan dan injakan di punggung, kepala, bergantian
kurasakan. Nyanyian kebencian mereka yang terdengar samar samar mengiringi
penyiksaan itu.
Resensi Buku : How to Write a Damn Good Novel II - Advanced technique for Dramatic Story Telling
Judul Buku : How to Write a Damn Good Novel II – Advanced Technique
for Dramatic Storytelling
ISBN : 0-312-10478-2
Penulis : James N Frey
Jumlah Halaman: 161
Penerbit : St. Martin
Press, New York
Terbit : I, April 1994
Harga: $ 17.95
Menulis sebuah novel ataupun cerpen ternyata tidak
hanya sekedar menyampaikan ide atau imajinasi kita kepada pembaca. Seperti
seorang hipnotis, penulis harus mampu menghipnotis pembaca dengan tulisannya, membawa
mereka ke dalam cerita yang ia coba tunjukkan. Cerita dalam novel yang baik
harus mampu mengajak pembaca ikut merasakan apa yang tengah terjadi, merasakan
keadaan yang digambarkan penulis. Seorang penulis cerpen / novel pun harus
membuat pembaca ikut memikirkan apa yang akan terjadi, apa yang akan dilakukan
si pelaku, apa yang si pelaku rasakan.
Rabu, 25 Juli 2012
Bagaimana Seharusnya Menentukan Tokoh dalam Cerita Fiksi
Agar cerita fiksi (Cerpen / Novel) kita menarik, dalam
menentukan karakter tokoh , buatlah tokoh yang tidak
biasa (Homo Fictus). Tidak biasa dalam artian, lebih dari biasanya.
Misal, tokoh kita orangnya baik, jadikan tokoh tsb benar benar baik.
Bila jahat, benar benar jahat. Bila kesepian, benar benar kesepian.
Tokoh yang biasa (homo sapiens), cenderung tidak menarik pembaca.
Terapi Senam Mata untuk Mengobati Rabun Jauh dan Dekat
oleh : Kang Asep, Professor muda dari Ciranjang.
Orang
kota bisa dibilang memiliki resiko lebih tinggi memiliki cacat mata
dibanding orang yang ada di desa. Faktanya adalah bahwa kebanyakan orang
di kota menghabiskan banyak waktu bekerja atau berada di tempat yang
jarak pandang yang tidak jauh. Contoh aktifitasnya adalah seperti
bekerja di depan komputer, membaca buku, bekerja di dalam ruangan
tertutup yang sempit, dsb.
Orang
kota bisa dibilang memiliki resiko lebih tinggi memiliki cacat mata
dibanding orang yang ada di desa. Faktanya adalah bahwa kebanyakan orang
di kota menghabiskan banyak waktu bekerja atau berada di tempat yang
jarak pandang yang tidak jauh. Contoh aktifitasnya adalah seperti
bekerja di depan komputer, membaca buku, bekerja di dalam ruangan
tertutup yang sempit, dsb.
Hal tersebut justru dapat menyiksa
mata kita karena terus-menerus harus melihat jarak dekat tanpa banyak
melihat jarak jauh. Alhasil mata kita yang tadinya tidak memiliki
masalah melihat jauh kini menjadi buram jika melihat benda yang jaraknya
jauh. Melihat bintang di langit yang tinggi pun jadi berpendar
berbayang.
Jumat, 20 Juli 2012
Menikmati 80 Menit di Dalam Kelas
Konsep PAIKEM (pendidikan yang aktif, inovatif, kreatif dan
menyenangkan) yang sudah lama disuguhkan oleh beberapa ahli ternyata masih
sulit untuk diaplikasikan. Tak hanya
bagi guru muda, guru guru senior yang berpengalaman puluhan tahun pun kadang
belum bisa menikmati saat saat berada di dalam kelas. 80 menit serasa 8 jam. Duduk
ga nyaman, jalan jalan tak tenang. Sebentar sebentar ke ruang guru.
Kenapa semua itu bisa terjadi? Yah jawaban singkatnya ada
dua; belum siap dan enggak mau siap. Kalau belum siap, mungkin tips tips ini
bisa membantu, tapi kalo ga mau siap, sebaiknya serahkan tugas terhormat itu
pada mereka yang mau.
Selasa, 17 Juli 2012
Separuh Perjalanan Hidup Sebagai Guru
Sebagian orang mungkin mengatakan
bahwa menjadi guru adalah sebuah pekerjaan, suatu profesi. Namun bagi saya
pribadi, guru adalah sebuah penghargaan, penghargaan dari mereka yang terpaksa
atau dengan suka hati memandang saya sebagai seorang guru.
Saya begitu ingat ketika pertama
kali dipercaya untuk menjadi guru pada acara pesantren kilat yang dilaksanakan
Remaja Masjid di kampung saya. Saat itu saya masih duduk di bangku kelas 2
Sekolah Menengah Atas. Tanpa tahu mesti bagaimana, saya mencoba menjadi
pembimbing bagi anak anak yang masih SD.
Saat itu, saya mencoba mengingat bagaimana cara guru saya di sekolah mengajar,
dan mulai mengaplikasikannya.
Tulisan Barudak, Sebuah BLOG untuk Anak anak ku
Anak anak ku menggembala kambing dan memasak di
dapur. Tangan mereka terbiasa menyabit rumput dan mengumpulkan kayu
bakar. Namun, mereka pun berhak mengenal teknologi, melihat dunia
melalui internet.
Seperti yang disampaikan pada
tulisan-tulisan sebelumnya, saya merupakan guru Bahasa Inggris di daerah
yang bisa dikatakan terpencil. Sejak bertugas di sana, saya
mengumpulkan tulisan anak anak yang merupakan tugas tahunan. Tulisan
tulisan tersebut saya jilid rapih dan disimpan di lemari. Saya sengaja
tidak menyimpannya di perpustakaan, karena perpustakaan sekolah belum
terkelola dengan baik. Saya hanya meminjamkannya saat saya berkunjung ke
kelas. Dari sana anak bisa mengenang tulisan mereka pada tahun tahun
sebelumnya, juga belajar sesuatu dari tulisan temannya. Selain itu, anak
anak pun termotivasi untuk membuat tulisan yang lebih baik, karena
selain merasa dihargai, mereka pun sadar bahwa tulisan mereka akan
dibaca oleh teman temannya.
Senin, 16 Juli 2012
Kahayang
Lir ibarat ngajul bentang,
kahayang ukur kahayang, acan tangtu katedunan.
Lir ibarat nangkeup bulan,
kahayang ukur kahayang, acan tangtu kacumponan.
Jumat, 13 Juli 2012
Jual Seragam Koq Maksa! Pliss Donk Ah.
Baru kemarin saya melihat tetangga yang juga masih kerabat
tersenyum karena anaknya lolos ke salah satu SMP Negeri di Kabupaten Cianjur.
Ia begitu gembira, karena setidaknya ia tidak akan terbebani banyak biaya untuk
sekolah anaknya. Tadi pagi pun ia berkunjung ke rumah, meminta beberapa atribut
bekas keponakan, karena kebetulan keponakan saya baru saja lulus dari
sekolah tersebut. Sore hari nya, senyuman itu nyaris hilang dari wajahnya,
berganti kebingungan. Selidik punya selidik, ternyata sekolah mewajibkannya
membeli berbagai seragam dan atribut sekolah dari koperasi sekolah senilai Rp.
500.000 lebih. Padahal ia telah menjelaskan, bahwa beberapa barang, seperti
topi, dasi dan atribut sudah ia dapatkan dari tetangganya. Namun, pihak
koperasi sekolah tetap keukeuh memaksa ia untuk membelinya. Dengan lesu, ia
meminta pihak sekolah untuk memberinya waktu, karena baginya uang 500 ribu
bukanlah uang kecil yang bisa didapatkan dengan menggesek kartu ATM.
Lebih parahnya, ternyata harga barang barang (seragam dan
atribut) yang diwajibkan untuk dibeli dari koperasi sekolah terbilang mahal.
Tetangga saya di atas sebetulnya sudah membeli celana putih dari pasar sebelum
ia pergi ke sekolah, seharga Rp. 40.000. Saat datang ke sekolah, ia diwajibkan
membeli celana yang sama seharga Rp. 115.000. Padahal, sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah favorit di Cianjur. Ck ck ck
Tragis memang, saat sebagian pihak, termasuk pemerintah
mencoba membantu rakyat kecil agar dapat memperoleh hak pendidikan yang sama, oknum
oknum ini malah memanfaatkan kedudukan mereka dengan memaksakan kehendak demi keuntungan
pribadi. Permasalahan ini memang bukanlah hal baru, terbukti saat saya mencoba
mengadukan hal ini, mereka Cuma mengatakan “ah ini mah biasa Kang, di mana mana
juga sama.” Lah, kalo memang sudah banyak yang tahu, kenapa diam? Setidaknya sampaikan
agar tak selamanya kita berada dalam kubangan lumpur.
Yah, selalu ada keyakinan bahwa masih banyak orang yang
peduli terhadap nasib bangsa ini, termasuk rekan rekan semua. Semoga niat kita
semua ada yang menjembatani demi perbaikan pelayanan pendidikan di negeri
tercinta ini. Aamiin.
Karakteristik Anak Berkaitan Dengan Pengajaran Bahasa.
Salah satu hal yang dapat membantu kita saat kita mengajar adalah dengan mengenal karakteristik anak. Meski hal ini tidak selalu berlaku pada semua anak, namun pada umumnya, anak memiliki karakteristik tersendiri. Berikut karakteristik karakteristik yang dimaksud.
Pada usia 5 - 7 tahun, pada umumnya anak mampu:
- menyampaikan apa yang tengah mereka lakukan
- menyampaikan apa yang telah mereka dengar dan lakukan
- Merencanakan suatu kegiatan
- memberikan argumen dan memberitahu kenapa mereka berfikir demikian.
- menggunakan berbagai pola intonasi dalam bahasa mereka sendiri
- menggunakan penalaran logis
- menggunakan imajinasi mereka
- memahami interaksi langsung
Kamis, 12 Juli 2012
Merayu Rembulan
Aku memang bukan langit, yang sabar berdiri tanpa kaki,
Pun bukan bumi yang setia berotasi tanpa henti,
Hatiku rapuh, terluka karena goresan ilalang,
Tubuhku lemah, tak kuasa menahan semua beban,
Rabu, 11 Juli 2012
Rani, anakku
Rani, anakku, tertunduk malu kala ia menyeret tempat duduknya beserta pensil dan buku.
Rani, anakku, hanya mengangguk kala kutanya apa kau tak mengerjakan P.R hari itu.
Rani, anakku, ikut berjajar di tengah lapang kala mentari meninggi, menertawakanmu.
Rani, anakku, terkapar pingsan setelah satu jam bertahan, mencoba menuliskan alasan kenapa kau tak mengerjakan P.R hari itu.
Rani, anakku, hanya mengangguk kala kutanya apa kau tak mengerjakan P.R hari itu.
Rani, anakku, ikut berjajar di tengah lapang kala mentari meninggi, menertawakanmu.
Rani, anakku, terkapar pingsan setelah satu jam bertahan, mencoba menuliskan alasan kenapa kau tak mengerjakan P.R hari itu.
Maafkan Ibumu Ini, Nak!
Maafkan ibumu ini nak, yang tak bisa
memanjakanmu dengan dunia, hingga kau harus merayu laki laki yang kau
panggil ’sayang’ untuk dibelikan Hape.
Sungguh nak, ibumu pun ingin di ’sayang’ olehmu, meski ibu belum bisa membelikanmu hape.
Sungguh nak, ibumu pun ingin di ’sayang’ olehmu, meski ibu belum bisa membelikanmu hape.
Maafkan ibumu ini nak, yang tak bisa mendidikmu dengan baik, hingga
berkali berkali guru mu yang tak ramah itu datang pada ibu, bercerita
bahwa kau sering bolos dan bahkan menunggak sekolah.
Sungguh nak, bila ibu tak harus menjadi buruh tani, akan ibu antarkan kau sekolah seperti dulu.
Dan sungguh nak, ibu tak pernah lupa menitipkan uang SPP setiap bulannya kepadamu.
Sungguh nak, bila ibu tak harus menjadi buruh tani, akan ibu antarkan kau sekolah seperti dulu.
Dan sungguh nak, ibu tak pernah lupa menitipkan uang SPP setiap bulannya kepadamu.
Istriku
Istriku, tak hentinya aku mengagumi indah wajahmu
tatapan lembutmu yang mampu membuat rembulan tenggelam,
senyuman manismu yang mampu mengubah semua rasa seperti gula,
tatapan lembutmu yang mampu membuat rembulan tenggelam,
senyuman manismu yang mampu mengubah semua rasa seperti gula,
Pendidikan Berbasis Cinta
Bila pemerintah
menggulirkan sebuah konsep Pendidikan Berkarakter, saya pun tak ingin
kalah dengan mengutarakan konsep saya sendiri, yaitu Pendidikan Berbasis
Cinta.
Ini bukan tentang
teori teori atau deskripsi sebuah penelitian, ini hanyalah cerita yang
saya alami dan ingin saya bagi. Sejak pertengahan Maret 2009, saya mulai
menginjak kan kaki di Desa Batulawang ini. Desa yang terletak di
Kecamatan Cibinong ini masih satu Kabupaten dengan tempat tinggal saya
di Kecamatan Cianjur, namun jaraknya lumayan jauh, yaitu sekitar 100Km. Terlebih
lokasinya yang berada di bukit, memerlukan waktu lebih lama untuk
menuju ke sini dari tempat tinggal saya. Waktu tercepat yang pernah saya
tempuh dengan motor bebek 110 cc adalah 3 Jam, namun itu hanya bisa
dilakukan saat cuaca mendukung, dan tubuh saya fit.
Senin, 25 Juni 2012
10 Rebu Poe
Mun seug dietang etang mah, kuring teh geus hirup leuwih ti 10 rebu poe. 10.000 lain etangan nu saeutik, tangtuna mun seug dititah nungguan 10 rebu poe tea mah matak bulukan. Tong boro 10.000 poe, 10.000 menit weh, da kesel atuh. Naha, asa teu karasa, asa karek kamari kuring di aais ku Ema ka sakola SD lantaran geuring, asa karek kamari ditakol ku kang Nurdin, satpam SMPN 2 Cianjur lantaran maen langlayangan hareupeun sakola pas waktuna balik. Asa karek kamari ngasaan bogoh, ngasaan peurihna ditolak, endahna paduduaan jeung bobogohan. Asa karek kamari oge kumpul ngariung jeung babaturan kuliah di hareupeun Pentagon teh, maen pe es jeung si Dani, gadang di Kobos jeung si aldo, ndot, mpot, ujang. Geuning 10 rebu poe katukang teh asa karek kamari, bakat ku nikmatna hirup. Tapi naha kuring masih keneh sok nyengceurikan hirup?
Minggu, 24 Juni 2012
Semua ada sebabnya
Ada hal spesial yang terjadi hari ini. Sore, sekitar pukul 15.30, saat saya tengah asyik ngobrol dengan kakak ipar dari Tangerang di teras rumah, tiba tiba seorang bapak bapak yang tengah membawa antena TV secara tidak sengaja menyenggol pot bunga Adenium yang ditata di atas pagar. Pot tersebut pun tumpah dan batang bunga nya patah. Seketika emosi pun meluap, namun entah kenapa, ada sebuah bayangan yang tiba tiba saja meredupkan emosi tersebut. Semuanya terjadi karena ada sebabnya, itu kata kata yang kemudian muncul di benak ini. Meski si bapa bapa tersebut tak meminta maaf atau membereskan pot yang berserakan, namun pikiran ini enggan marah, malah berfikir apa makna dari semua ini? Akhirnya, setelah menelusuri setiap sel otak, saya teringat kejadian beberapa bulan yang lalu. Kejadian yang membuat saya akhirnya mengerti, bahwa semua terjadi karena ada sebabnya.
Saat itu, saya diminta untuk menggotong lemari menuju TK dari rumah, karena si teteh merasa kalo lemari bajunya yang kegedean untuk kamarnya, bisa bermanfaat kalau ditempatkan di TK tempat dia ngajar. Dengan susah payah, lemari yang berat itu saya gotong bersama keponakan dan tetangga saya. Saat tiba di gang yang sempit, lemari tersebut menyenggol baju yang tengah dijemur, juga tanpa sengaja. Baju yang masih basah itupun kotor, namun karena sedang memegang lemari yang berat, saya tidak sempat meminta maaf bahkan saat si yang punya baju sempat keluar rumah dan marah marah. Akhirnya saya sadar, bahwa apa yang tengah saya rasakan mungkin dirasakan juga oleh si mas mas pemilik baju yang dijemur itu. Sayang, si mas tersebut sudah pindah rumah, jadi saya belum sempat meminta maaf kepada beliau. Semoga saja, ada kesempatan untuk nanti meminta maaf. Aamiin.
Kamis, 21 Juni 2012
Terkadang
Menari, terus menarilah sampai kau bosan, sampai kaki kakimu keram atau kesemutan.
Tersenyum, dan terus tersenyumlah untuk ketidakpastian, pada akhirnya kau hanya bisa mentertawakan aku dan segala rindu yang kupendam untukmu.
Ah, langit biru, keheningan dan sapuan angin di pertengahan bulan Juni, aku memeluk semuanya dan kemudian membiarkannya kembali berlalu.
Ah ruang hampa, gitar yang tergantung di belakang meja kerja, dan musik yang mengalun tak menentu. Aku menghela seluruhnya dan menghembuskan kembali bersama bayanganmu.
Matahari meredup, awan bergerak perlahan, aku menutup semuanya untuk kembali kutemui esok pagi.
Tersenyum, dan terus tersenyumlah untuk ketidakpastian, pada akhirnya kau hanya bisa mentertawakan aku dan segala rindu yang kupendam untukmu.
Ah, langit biru, keheningan dan sapuan angin di pertengahan bulan Juni, aku memeluk semuanya dan kemudian membiarkannya kembali berlalu.
Ah ruang hampa, gitar yang tergantung di belakang meja kerja, dan musik yang mengalun tak menentu. Aku menghela seluruhnya dan menghembuskan kembali bersama bayanganmu.
Matahari meredup, awan bergerak perlahan, aku menutup semuanya untuk kembali kutemui esok pagi.
Senin, 18 Juni 2012
Membaca Anak Lewat Tulisannya
Ada yang sempat terlupakan pada hari
Kamis kemarin, saat saya tengah melatih marching band, Gunawan, anak
kelas VII A, menghampiri dan memberikan sebuah buku kecil yang berisi
cerita. Dia meminta saya membaca dan memberikan komentar atas ‘novel’nya
tersebut. Saya sempat bengong, karena yang dia tulis benar benar mirip
novel, malah ada kata pengantar serta daftar isinya. Padahal dia menulis
cerita tersebut di buku saku yang kecil dan ceritanya terlalu pendek
untuk disebut novel. Namun, karena si anak tersebut mengatakan bahwa itu
adalah novel, maka saya hanya bisa mengiyakan saja.
Kamis, 14 Juni 2012
Ekskul TB: Asyiknya Bikin Resensi
Hari Rabu kemarin menjadi salah satu
hari terhebat dalam hidup. Betapa tidak, dari jam delapan pagi sampai
jam empat sore, saya berkegiatan nyaris tanpa henti. Dari jam 08.00
sampai jam 13.30, saya mengikuti IHT bersama rekan rekan guru yang lain.
Selain jadi peserta, saya pun berkesempatan untuk menyampaikan hasil
pelatihan beberapa pekan ke belakang tentang pendidikan karakter.
Selanjutnya, kami bersama sama bertukar pikiran mengenai pendidikan
karakter. Setelah pelaksanaan IHT, saya tidak bisa ikut pulang bersama
guru guru yang lain, karena anak anak ekskul Tulisan Barudak sudah
menunggu. Yah, saya memang telah meminta mereka untuk kembali ngumpul,
karena kegiatan ekskul sempat terhenti karena pelatihan yang harus saya
ikuti serta kegiatan UKK
Rabu, 13 Juni 2012
Aku Muridmu dan Kalianlah Guruku
Education is not a preparation for life, Education is life it self.
(John Dewey)
Kata kata di atas merekat erat di meja kerja saya. Sebagai pengingat bahwa saya tidak boleh berhenti belajar, kapanpun dan di mana pun, dan apapun. Seperti hari kemarin, sepulang dari sekolah saya disuguhi Sambal Combrang dan Sambal Hiris. Karena merasa asing dan tertarik, saya pun meminta resepnya kepada Teh Een, pemilik rumah yang saya tumpangi.
Lho? Koq jadi ngomongin sambel seeh?
Yah, bukan si sambel yang akan jadi tokoh utama dalam tulisan ini, tapi para guru yang hadir setiap waktu. Mereka yang telah mengajari hal hal yang mungkin saya anggap kecil tapi sebenarnya penuh arti.
(John Dewey)
Kata kata di atas merekat erat di meja kerja saya. Sebagai pengingat bahwa saya tidak boleh berhenti belajar, kapanpun dan di mana pun, dan apapun. Seperti hari kemarin, sepulang dari sekolah saya disuguhi Sambal Combrang dan Sambal Hiris. Karena merasa asing dan tertarik, saya pun meminta resepnya kepada Teh Een, pemilik rumah yang saya tumpangi.
Lho? Koq jadi ngomongin sambel seeh?
Yah, bukan si sambel yang akan jadi tokoh utama dalam tulisan ini, tapi para guru yang hadir setiap waktu. Mereka yang telah mengajari hal hal yang mungkin saya anggap kecil tapi sebenarnya penuh arti.
Selasa, 12 Juni 2012
Sambel Combrang n Sambel Hiris ala Teh Een
Tadi sore, si kasep berkesempatan menikmati kembali salah satu sambel favorit yang baru dikenal sejak bertugas di sini, yaitu Sambel Hiris. Ples nya lagi, ada satu sambel yang baru dinikmati tadi. Penasaran, si kasep pun mewawancarai Teh Een, yang saat itu menyajikannya bersama nila goreng, tahu goreng dan sayur lopang. Nah ini resep dari beliau.
Rabu, 06 Juni 2012
Saat Mulut Kami Bertemu (a true story)
Sudah hampir 8 jam, sejak mata ini menemukan dirinya, membawanya ke pelukan. Aku pun mencoba mengenali setiap lekuk tubuhnya, dan tak butuh waktu lama untuk jatuh hati pada nya. Di setiap waktu senggang, mulut kami beradu, menyuarakan lagu lagu sendu, yang terkadang sumbang meski tlah kucoba hayati semuanya.. ..
Selasa, 05 Juni 2012
Mendengar Mereka
Pagi tadi saya mulai membaca surat kecil dari anak anak yang berisi kesan mereka selama belajar bersama saya selama satu tahun ke belakang, serta saran untuk pembelajaran di tahun berikutnya. Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan dari tahun ke tahun. Tujuan nya? kalo dijabarkan mungkin agar:
Salahnya, tahun ini saya lupa untuk menyampaikan bahwa suratnya tidak harus diberi nama, agar mereka bisa dengan bebasnya mengatakan apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Yah jadinya apa yang saya baca sekarang lebih cenderung berupa pujian, meski mungkin itupun apa yang mereka rasakan... :D Yah mungkin besok bisa diminta lagi...
*ilustrasi gambar dari sini
- Bisa lebih dekat dengan siswa (bukan dalam arti PDKT), mengenal karakter mereka, juga mengetahui apa yang mereka inginkan. (meski ga semua bisa dipenuhin. Repot kan kalau harus semua keingina mereka dipenuhin, mending kalau mereka minta no. hape, nah kalau minta hape gimana?)
- Bisa tau bagaimana pandangan siswa selama ini terhadap saya. Meski saya tahu bahwa mayoritas akan mengatakan saya ganteng dan baik hati, tapi tentunya mereka pun akan mengungkapkan keluhan keluhan mereka. Nah keluhan keluhan tersebut akan menjadi bahan renungan agar pada tahun berikutnya terjadi peningkatan dalam pelayanan pendidikan. :D
Masih teringat ketika 2 tahun lalu saya melaksanakan ritual ini, begitu dibaca suratnya, saya kaget karena hampir semua anak kelas 8a mengatakan bahwa saya pilih kasih. Dalam surat suratnya, mereka mengatakan bahwa saya lebih sering menghabiskan waktu di kelas 8b (ngobrol, maen gitar, ngadongeng, nyanyi nyanyi), bahkan dalam beberapa surat disebutkan bahwa saya sering di 8b karena di sana banyak siswi yang cantik.. (haduh...). Ya, saya akui semuanya, meski saya pun kemudian menjelaskan kepada mereka bahwa saya datang ke kelas 8b karena kelas mereka sering kosong (gurunya absen) pada saat saya sedang tidak mengajar. Meski setelah mendengar penjelasan dari saya, mereka masih ngambek, namun di tahun berikutnya saya bisa memperbaiki hubungan saya dengan anak anak.
Salahnya, tahun ini saya lupa untuk menyampaikan bahwa suratnya tidak harus diberi nama, agar mereka bisa dengan bebasnya mengatakan apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Yah jadinya apa yang saya baca sekarang lebih cenderung berupa pujian, meski mungkin itupun apa yang mereka rasakan... :D Yah mungkin besok bisa diminta lagi...
*ilustrasi gambar dari sini
Indahnya Berbagi
Minggu petang, 27 Mei kemarin, saya mendapat telpon dari ketua MGMP
wilayah 2 Kab. Cianjur, untuk menggantikan beliau mengikuti pelatihan
Pendidikan Karakter di Lembang pada 28 s/d 31 Mei. Saya sempat berfikir
untuk menolaknya, karena saat itu saya baru tiba di tempat kerja setelah
menempuh perjalanan selama hampir 4 jam. Saya pikir kalau besok pagi
saya harus ke Lembang, menempuh perjalanan 200 Km, apakah saya kuat?
Untunglah saat itu, mas Tammy Hendrasetia, guru spiritual pribadi saya
memberikan semangat agar saya mengikutinya, selain untuk menambah
pengalaman, ilmunya pun pasti bermanfaat untuk saya dan rekan rekan guru
lainnya.
Esok paginya saya pun berangkat ke Lembang, setelah sebelumnya mampir di Dinas Kabupaten untuk mengambil surat tugas, lalu mampir ke rumah untuk menemui keluarga dan mempersiapkan perbekalan.
Esok paginya saya pun berangkat ke Lembang, setelah sebelumnya mampir di Dinas Kabupaten untuk mengambil surat tugas, lalu mampir ke rumah untuk menemui keluarga dan mempersiapkan perbekalan.
Selasa, 08 Mei 2012
Narsisme Bukanlah Sebuah Dosa
Kasepkah Saya? |
Namun, dibalik ketidaksetujuan mereka, saya mencoba berdalih, bertanya balik kepada mereka, Apa salahnya bersikap narsis? apakah dengan bersikap seperti itu, akan merugikan negara? Engga kan? justru, saya mencoba menyampaikan pesan sederhana, bahwa setiap dari kita itu unik, ganteng, kasep (pr: cantik, geulis). Saya begitu khawatir dengan sikap masyarakat terutama anak anak, yang begitu gampang mengeluh, begitu gampang terbawa suasana. Sebentar sebentar nulis status yang beraroma galau, seperti 'BT ih...' atau 'Kenapa ia tak mencintaiku?' juga 'Pusing lah boga kabogoh teh' Hadeuh, disadari atau tidak, aura negatif yang terdapat pada kata kata tersebut akan menyebar, layaknya virus. Nah, kalau yang baca na orang sehat, kasep atau geulis, mungkin tidak terlalu berpengaruh, tapi bagaimana kalo sebaliknya? orang yang bacana teh rapuh, mudah terinfeksi, maka secara tidak langsung kita sudah berdosa dengan membuat orang lain tidak bahagia.... So, buat rekan rekan sejawat, saudara se adam se hawa, dulur salembur, mari kita bersama sama bernarsis ria... saya yakin, yang baca ini kasep atau geulis... tidak percaya... silahkan ngenteung..:D
Saat Ia Memaki
Saat
ia lemparkan bingkai kaca foto kalian berdua, yang kemudian pecah mengahantam
daun pintu,
aku yakin ia masih punya hati, dan bukan karena ingin menyakiti ia melakukan itu.
Saat ia memaki, mencaci, pun meludahi wajahmu yang dulu ia kecup lembut, dirimu yang dulu ia belai dan cumbu, aku yakin ia masih punya hati, dan bukan karena ingin menyakiti ia melakukan itu.
Aku yakin, ia melakukan itu karena sebenarnya ia sangat mencintaimu, dan tak ingin kehilanganmu.
aku yakin ia masih punya hati, dan bukan karena ingin menyakiti ia melakukan itu.
Saat ia memaki, mencaci, pun meludahi wajahmu yang dulu ia kecup lembut, dirimu yang dulu ia belai dan cumbu, aku yakin ia masih punya hati, dan bukan karena ingin menyakiti ia melakukan itu.
Aku yakin, ia melakukan itu karena sebenarnya ia sangat mencintaimu, dan tak ingin kehilanganmu.
Senin, 07 Mei 2012
Mengintip Uniknya Pendidikan di Koninkrijk der Nederlanden
Gbr: http://caracepatefektif.blogspot.com |
Mungkin kita semua sudah tau, beberapa
pencapaian hebat yang telah di raih negeri tulip ini di bidang pendidikan.
Semua itu ternyata bersumber dari sistem pendidikannya, dan apa yang disuguhkan
Belanda benar benar menarik. Selain sistemnya yang terkelola dengan baik,
Belanda memunculkan inovasi inovasi dalam bidang pendidikan yang bisa dikatakan
unik. Apa saja keunikan-keunikan tersebut?
1.
Sekolah mengundang anak. Menurut hukum Belanda, setiap anak wajib
bersekolah sejak usia 5 tahun. Uniknya, pada usia 4 tahun, sekolah akan mengundang,
bahkan mendatangi anak anak yang berusia empat tahun untuk mengikuti kegiatan
di sekolah selama beberapa jam. Tujuannya agar anak tersebut terbiasa dengan
suasana sekolah.
2.
Kualitas Pendidikan diumumkan secara terbuka. Di Belanda,
pemerintah melakukan penilaian terhadap sekolah dengan tujuan agar masyarakat
bisa memilih sekolah terbaik untuk anaknya. Penilaian ini dilakukan oleh
inspektorat pendidikan, dan hasilnya diumumkan secara terbuka, di mana setiap
orang di dunia bisa melihatnya.
3.
Absen tanpa alasan, orang tua kena tilang. Layaknya pelanggaran
lalu lintas, ada sanksi berkaitan dengan ketidakhadiran siswa ke sekolah. Undang
undang pendidikan belanda mengatakan bahwa setiap orangtua siswa SD wajib
memberangkatkan anaknya ke sekolah, bila memang tak berhalangan. Bila bukan
karena siswa yang bersangkutan sakit (ditunjukan dengan surat dokter), atau ada
kepentingan keluarga (pernikahan dan pemakaman), maka orang tua harus
memberangkatkan anaknya ke sekolah. Sekolah pun akan menghubungi orang tua bila
anaknya tidak hadir ke sekolah.
Mungkin bila ditelusuri lebih dalam, kita
bisa menemukan hal hal unik lainnya di negeri kincir angin ini, terlebih bila
kita punya kesempatan untuk menginjakan kaki di sana.
Langganan:
Postingan (Atom)