Selamat datang di dunia kecilku. Dunia yang terbatas ketidakmampuan mengekspresikan semua keinginan, dunia yang hanya berupa penggalan penggalan, dan akan menjadi utuh karena kehadiranmu. :D
Bagaimana Seharusnya Menentukan Tokoh dalam Cerita Fiksi
Agar cerita fiksi (Cerpen / Novel) kita menarik, dalam
menentukan karakter tokoh , buatlah tokoh yang tidak
biasa (Homo Fictus). Tidak biasa dalam artian, lebih dari biasanya.
Misal, tokoh kita orangnya baik, jadikan tokoh tsb benar benar baik.
Bila jahat, benar benar jahat. Bila kesepian, benar benar kesepian.
Tokoh yang biasa (homo sapiens), cenderung tidak menarik pembaca.
Selain menjadikan tokoh kita sbg tokoh yang tidak biasa, ada hal lain yang harus diperhatikan. Lajos Egri dalam buku keren nya, The Art of
Dramatic Writing (1946) menyebutkan bahwa tokoh tokoh sentral dalam
cerita kita harus menjadi karakter tiga dimensi, yang mencakup dimesi
fisik, sosial, dan psikis.
Dimensi fisik mencakup hal hal yang
bisa dilihat, di dengar secara nyata, seperti jenis kelamin, usia,
tinggi badan, berat badan, suara, bentuk hidung, mata, bibir, cara
berjalan, cara bicara, dan lain lain.
Dimensi sosial mencakup pekerjaan, kedudukan di masyarakat,
penghasilan, pendidikan, lingkugan tempat dia tumbuh, dan lain lain.
Dimensi psikis yang merupakan produk dari kedua dimensi di atas
mencakup kebiasaan, sifat, fantasi, kecenderungan dalam menyukai
sesuatu, phobia, dan lain lain.
Nah, sebisa mungkin kita harus
menggambarkan tokoh kita se detail mungkin melalui ketiga dimensi di
atas, agar pembaca mampu merasakan apa yang tokoh kita rasakan
semoga bermanfaat! Sumber : How to Write a Damn Good Novel - James N Frey
Tidak ada komentar:
Posting Komentar