Dunia Kecilku

Selamat datang di dunia kecilku. Dunia yang terbatas ketidakmampuan mengekspresikan semua keinginan, dunia yang hanya berupa penggalan penggalan, dan akan menjadi utuh karena kehadiranmu. :D

Cep Agus diajar nulis Headline Animator

Senin, 27 Agustus 2012

Undangan dari Masa Lalu

‘Dateng atuh Yah.” Aku melirik ke arah istriku yang sejak tadi mendesak memenuhi undangan itu. Kulipat koran dan kubenahi duduk pada kursi anyaman rotan yang beralaskan busa tebal. Nyaman. Semestinya nyaman.
‘Ah…’ Kuikat jemari di depan perut yang semakin membuncit.
‘Ya udah kalo Ayah emang ga mau, mamah ga akan maksa lagi. Tapi jangan jadi cemberut gitu atuh.’ Goda nya sambil menyodorkan secangkir kopi susu yang telah selesai diaduknya. Aku melemparkan sekilas senyum ke arahnya. Bagaimanapun juga ini bukan masalah yang layak diperdebatkan, terlebih di usia kami yang sudah kepala 3.

Kamis, 23 Agustus 2012

Menyentuh Langitmu : Part 6. Aku, Pak Tua, dan Tuhan

Bangku bambu yang terpaku rapi di depan kios rokok berderak saat kududuki. Lampu bohlam lima watt, memancarkan cahaya remang yang dimainkan ngengat malam. Seorang laki laki tua keluar dari dalam kios dengan nampan dan secangkir kopi panas. Asapnya bergoyang menabrak udara di sekitarnya. Laki laki itu kemudian duduk di ujung bangku yang lain, setelah meletakan kopi di antara kami. 

Kamis, 16 Agustus 2012

Menyentuh Langitmu: Part 5. Keluarga, Sahabat dan Tuhan

Malam merangkul, tangan tangan gelapnya mendekap erat. Tak lantas tertebas laju motor yang kupacu tanpa arah. Seolah tertawa. Menyaksikan ketidakberdayaan ku menghadapi dunia. Namun aku belum mau mati. Ada cahaya kecil yang entah milik siapa. Sahabat? Kerabat? Saudara? Entah. Aku pun tak tahu keberadaan mereka kini. Di mana mereka yang dulu kupedulikan dan peduli terhadapku? Setiap rumah yang kuketuk selalu kosong. Tak punya yang kuminta. Telinga tuk mendengar duka yang kubawa. Tangan tuk membantu menahan beban yang kurasakan. Ah…Tuhan? Selalu dalam kesendirian aku mulai mengingat Mu.


Kamis, 09 Agustus 2012

BukBer Ceria OSIS SMPN 5 Cibinong


Siska D.n tampil sebagai pembawa acara
Rabu siang, 8 Agustus kemarin, ada suasana yang berbeda di kampus SMPN 5 Cibinong. Sebanyak 30 anak ngumpul di aula untuk mengikuti Bukber Ceria 2012. Acara yang pertama kali digelar ini dirancang langsung oleh anak anak OSIS, dibawah bimbingan wakasek kesiswaan. Acara yang nyaris tanpa anggaran ini, dimulai sekitar pukul 02.00 siang. Neng Siska Dewi Nuryanti sebagai pembawa acara membukanya dengan ucapan Bismillah dan menyampaikan susunan acarannya. Layaknya pembawa acara TV, Siska memimpin acara dengan sangat terlatih.

Senin, 06 Agustus 2012

Menyentuh Langitmu: Part 4. Laki Laki dan Kenangannnya

And the rain begins to fall down on me
As the sadness growing deep inside me
I feel a little insecure right now
I am crawling, looking for a place to hide
So where has all my lights gone?
For I need to fine the way out there
In my every breath, I am chanting your name
Give me strength so I can save my soul

Lagu itu mengalun lembut dari tape deck hitam di samping tempat tidurku. Setiap nadanya menggiring kesendirian dari tiap sudut ruang ke dalam dada. Kucoba menguapkan kehampaan dan kesunyian itu dengan kepulan asap putih dari batangan tembakau yang terbakar, namun mereka enggan terurai. Semuanya seolah larut dalam setiap bentuk yang ku alirkan.

Minggu, 05 Agustus 2012

Nyaris


Nyaris.
Setelah tabrakan yang cukup mengagetkan tadi petang, saya sedikit merenung sambil mengurut kaki kiri yang ijo, memar. Yah, sekilas sebelum tabrakan terjadi yang terbayang adalah orang orang yang kita cintai. Putri kecil yang lagi imut imut nya. Istri yang selalu sabar dan setia. Terutama Ibu. Cintanya belum sempat ku gubah jadi kebanggaan dan kepercayaan. Yah, mungkin Allah masih memberi waktu, agar diri ini terus berusaha mengkaji dan mencari makna dari setiap nafas yang tak kan kembali.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Menyentuh Langitmu : Part 3. Aku dan Perempuan Itu

Matahari siang itu seolah membenciku. Ia memusatkan semua panasnya tepat ke kepala. Namun aku enggan beranjak. Aku tetap duduk di atas motor yang terparkir tak jauh dari tempat kemarin. Dua mata ini tengah mencari sosok perempuan yang  telah menghancurkan harga diri ku. Perempuan berjilbab dengan mata bulatnya yang tajam berkilat. Ingin rasanya kubuat mata itu menangis, mengucurkan kepedihan yang tengah kurasakan. Senyumnya. Senyum di bibir mungil yang sok suci itu, begitu ingin kurobek dan kubuat mengerang, memohon maaf dan ampun.

Kamis, 02 Agustus 2012

Menyentuh Langitmu: Part 2. Ia dan Cintanya


“Aw… “ cubitan kecil yang kurasakan saat Phia menempelkan obat merah di bibirku yang jontor cukup membuat ku tersentak.
“Ah masa jagoan kampus cengeng kaya gini.” Ucap Phia, sepupu kecilku yang mengobati sambil tersenyum.
“Tenang aja Ka Adi, kakak masih ganteng koq.. “ Ledeknya. Mungkin, bagi orang yang baru kenal, akan capek mendengar ocehannya.
“Oh iya Ka, Motor kakak yang gede ada di bengkel. Rusak parah. Tangkinya penyok, stangnya bengkok. Lampu depannya juga pecah. Kemarin Phia sama Mang Cahyo ngambil motor itu. Dianter sama kakak… emh siapa ya namanya…Oh iya ka,  siapa perempuan yang mengantar Kaka pulang kemarin?  Pacar ka Adi bukan? Tapi sejak kapan kaka punya cewe berjilbab? Eh tapi cantik koq kak, ramah lagi…“