Dunia Kecilku

Selamat datang di dunia kecilku. Dunia yang terbatas ketidakmampuan mengekspresikan semua keinginan, dunia yang hanya berupa penggalan penggalan, dan akan menjadi utuh karena kehadiranmu. :D

Cep Agus diajar nulis Headline Animator

Kamis, 27 September 2012

Sepatu oh Sepatu

Oleh: M. Reyhan Dzulfiqor Daelami (alo na mang Agus)
   

“Assalammualaikum.” ucapku saat membuka pintu rumah. TV menyala. Gelas berserakan. “Kemana ibu dan adiku?”Tanyaku dalam hati. Aku mulai mencari ke kamar, ke dapur, ke toilet, bahkan ke atas genteng, tapi mereka tak ku temukan. ‘Kemana mereka?’
“Oh, ibu di sini! Pantas saja ku cari-cari tak ada.” ucapku sambil menghampiri ibu yang tengah tertegun di samping jemuran. Ibu tak menyahut. Ia tetap terdiam. Wajahnya menampakan kebingungan, seolah baru saja mendapatkan hadiah mobil dari undian Ale-ale.
“Ibu kenapa? Koq kaya yang bingung.” tanyaku.
“Sepatumu nak. Hilang!“
“Appaaaaaa!!!”


***

          Ruang kamar 2x3 itu terasa sesak. Setiap inchinya seolah dipenuhi dengan sepatu merah bergaris putih yang biasa kupakai untuk berlatih. Keempukannya masih dapat kurasakan membelai lembut telapak kakiku.

‘Oh maling, betapa tega dirimu telah memisahkan kami.’

Dalm keheningan, tiba-tiba Hp ku berdering. Kupaksakan untuk menggapainya dari atas tape deck butut yang tak lagi bernyanyi. Rupanya Iker Casillas. Aku yakin dia hendak mengajakku berlatih tuk pertandingan besok. Perasaanku campur aduk layaknya es campur Mang Bace.
Kubiarkan hape ku terus berdering. Aku sudah lelah memikirkan sepatu merahku. Tak peduli dengan pertandingan itu. Yang ada di pikiranku hanyalah sepatu, sepatu, sepatu.

          Aku mencoba membuka mataku yang terasa rapat. Kepalaku terasa sedikit pusing. Jam di kamar menunjukan pukul 4 sore. Suara berisik di luar membuatku terbangun dari buaian mimpi indah bersama sepatu merahku. ’Ada apa ini?’ tanyaku dalam hati. Aku segera melangkah keluar kamar. Berkumpul di ruang tamu, teman-teman sekolah juga anggota tim Kucing Garong, termasuk coach Mourinho.

“Ada apa ini?” Tanyaku heran.

Belum sempat aku mendengar jawaban dari mereka, tiba-tiba “Byuuuurrrr…” mereka mengguyurku dengan seember air. Dalam kekagetan, kudengar mereka serentak berkata
“Happy birthday Messi!”

Aku menatap terharu wajah-wajah itu. Air mataku tak terasa meleleh, meluncur melalui pipiku yang mulus. Tak kusangka-sangka teman-temanku akan memberi kejutan ini. Aku terlalu memikirkan sepatuku yang hilang, sampai-sampai tak ingat kalo hari ini adalah hari ulang tahunku.
Selanjutnya, aku diberitahu bahwa Ibuku lah dalang dari semua ini. Sepatu merahku yang hilang itu hanyalah akal-akalan dari ibu.

“I love you, mom.” Ucapku dalam hati sambil meniup lilin pada kue coklat strawberry di hadapanku.

ilustrasi gambar diambil dari sini

3 komentar:

Anonim mengatakan...

nice ^^...hehe...btw, how old is ur nephew, kang poch?

Unknown mengatakan...

He's 15. ^^

gilang jubei mengatakan...

cool...eta namane buju busyeeettt...upz...subhanalloh...dimbil dr namane fav football players yuaaa...top markotop lah, I like it