Nyaris.
Setelah tabrakan yang cukup mengagetkan tadi petang, saya
sedikit merenung sambil mengurut kaki kiri yang ijo, memar. Yah, sekilas
sebelum tabrakan terjadi yang terbayang adalah orang orang yang kita cintai.
Putri kecil yang lagi imut imut nya. Istri yang selalu sabar dan setia.
Terutama Ibu. Cintanya belum sempat ku gubah jadi kebanggaan dan kepercayaan.
Yah, mungkin Allah masih memberi waktu, agar diri ini terus berusaha mengkaji
dan mencari makna dari setiap nafas yang tak kan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar