Dunia Kecilku

Selamat datang di dunia kecilku. Dunia yang terbatas ketidakmampuan mengekspresikan semua keinginan, dunia yang hanya berupa penggalan penggalan, dan akan menjadi utuh karena kehadiranmu. :D

Cep Agus diajar nulis Headline Animator

Selasa, 05 Juni 2012

Mendengar Mereka

Pagi tadi saya mulai membaca surat kecil dari anak anak yang berisi kesan mereka selama belajar bersama saya selama satu tahun ke belakang, serta saran untuk pembelajaran di tahun berikutnya. Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan dari tahun ke tahun. Tujuan nya? kalo dijabarkan mungkin agar:
  • Bisa lebih dekat dengan siswa (bukan dalam arti PDKT), mengenal karakter mereka, juga mengetahui apa yang mereka inginkan. (meski ga semua bisa dipenuhin. Repot kan kalau harus semua keingina mereka dipenuhin, mending kalau mereka minta no. hape, nah kalau minta hape gimana?)

  • Bisa tau bagaimana pandangan siswa selama ini terhadap saya. Meski saya tahu bahwa mayoritas akan mengatakan saya ganteng dan baik hati, tapi tentunya mereka pun akan mengungkapkan keluhan keluhan mereka. Nah keluhan keluhan tersebut akan menjadi bahan renungan agar pada tahun berikutnya terjadi peningkatan dalam pelayanan pendidikan. :D

Masih teringat ketika 2 tahun lalu saya melaksanakan ritual ini, begitu dibaca suratnya, saya kaget karena hampir semua anak kelas 8a mengatakan bahwa saya pilih kasih. Dalam surat suratnya, mereka mengatakan bahwa saya lebih sering menghabiskan waktu di kelas 8b (ngobrol, maen gitar, ngadongeng, nyanyi nyanyi), bahkan dalam beberapa surat disebutkan  bahwa saya sering di 8b karena di sana banyak siswi yang cantik.. (haduh...). Ya, saya akui semuanya, meski saya pun kemudian menjelaskan kepada mereka bahwa saya datang ke kelas 8b karena kelas mereka sering kosong (gurunya absen) pada saat saya sedang tidak mengajar. Meski setelah mendengar penjelasan dari saya, mereka masih ngambek, namun di tahun berikutnya saya bisa memperbaiki hubungan saya dengan anak anak. 

Salahnya, tahun ini saya lupa untuk menyampaikan bahwa suratnya tidak harus diberi nama, agar mereka bisa dengan bebasnya mengatakan apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Yah jadinya apa yang saya baca sekarang lebih cenderung berupa pujian, meski mungkin itupun apa yang mereka rasakan... :D Yah mungkin besok bisa diminta lagi...

*ilustrasi gambar dari sini

Tidak ada komentar: