ah recorder recorder... susah banget maeninnya.
Akang teteh tau kan recorder? (pasti tau lah, gambarnya keliatan koq di bawah...:D).
recorder. Gbr diambil dari sini |
Ya, siang tadi, waktu liat anak anak beresin seragam marching band buat pentas nanti, secara tidak sengaja saya menemukan recorder itu. Herannya, koq jadi pengen belajar maeninnya. Padahal pengalaman dengan alat musik tiup cukup pahit. Dulu, waktu SMP pernah belajar maenin seruling. (Kepaksa buat tes Mapel Kesenian), dan hasilnya ancur. Untungnya yang diketawain bukan cuman saya ja, tpi hampir semuanya.
Nah, kembali ke siang tadi, setelah dapet itu recorder n keadaan sudah aman (ga ada orang), saya mulai meniupnya, asal aja, asal niup and asal nutup lubang. ya pantas saja bila suara yang dihasilkan akan bikin juri Indonesian Idol terpana dan pingsan. Namun saat bibir kami bertemu, sulit bagi saya untuk melepasnya. Demi perbaikan masa depan, saya langsung lari ke Mbah Google, nyari panduan dari berbagai menu. Dari sana, selain belajar tentang cara memegang recorder, nada nada dasar pada recorder, saya pun belajar 2 hal agar suara yang dihasilkan merdu, (gak berbunyi 'ngiikk',)
- Saat meniup recorder, jangan terlalu kencang. Pelan saja, seperti saat kita membuat embun di kaca jendela dengan mulut 'Haahh' tanpa menimbulkan suara. Dasar untuk meniupnya, seperti saat kita mengucapkan kata 'tuu'
- Pastikan jari kita menutup lubang recorder dengan sempurna.
Yah, meski sedikit eungap, tapi setidaknya saya punya temen baru pas berkontemplasi. Mungkin tantangan selanjutnya adalah memainkan lagu lagu sunda... agar nanti pas di saung bareng si nyai bisa lebih indehoy... hahay...:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar