sumber: Koleksi pribadi |
Seperti pagi ini, aku hanya bisa memandangmu dari seberang kelasmu berada. Saat bel istirahat berbunyi, kumenanti kau keluar dari kelasmu, berkerudung putih dengan rok panjang yang tersetrika dengan rapi. Dan saat mata ini menemukanmu, kurasakan luapan energi besar menghantam jantungku, membuatnya liar, melompat kesana kemari layaknya kelinci. Mataku pun seolah membeku, berhenti pada satu objek pasti dan mengaburkan yang lain. Kau selalu cantik di hatiku, membuatku selalu merindu dan cemburu. Saat kau bercanda bersama sahabat - sahabatmu, Aku merasa kenapa bukan aku yang duduk di sampingmu. Saat kau tertawa riang, kenapa bukan aku yang menyuguhkannya untukmu, Ah seandainya aku mampu bebas dari belenggu ini, aku akan berlari ke arahmu dan menceritakan betapa aku mengagumimu. Bukan hanya keindahan parasmu, namun juga keindahan tutur katamu, yang tak henti mengalun di kepalaku. Ah seandainya aku mampu…
“Teeet…” lamunanku pun berakhir, aku harus segera kembali ke duniaku, dan menyimpan dirimu sejenak di ruang tunggu. Aku melangkah menuju ruang kelas, dan seperti biasa saat pintu terbuka, aku disambut oleh sapaan penuh cinta,
“Selamat Siang Pak…..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar