Anak anak ku menggembala kambing dan memasak di
dapur. Tangan mereka terbiasa menyabit rumput dan mengumpulkan kayu
bakar. Namun, mereka pun berhak mengenal teknologi, melihat dunia
melalui internet.

atas: kumpulan tulisan yang belum dijilid
bawah: contoh tulisan anak



Tulisan tulisan anak yang telah dijilid dan laporan anak dalam B. Inggris


atas dan bawah : anak anak mengetik tulisan mereka sendiri di blog
Dengan adanya blog ini, diharapkan siswa lebih termotivasi untuk menulis, lebih berani untuk menyampaikan ide mereka dan mereka pun bisa mengembangkan kemampuan (mengetik) yang akan mereka butuhkan saat mereka menghadapi masyarakat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa lebih dari 60% siswa di sekolah ini tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan alasan keadaan ekonomi.
Kendala saat pengelolaan?
Satu satunya kendala adalah ketersediaan alat. Dengan hanya mengandalkan komputer jinjing dan modem yang saya miliki, juga komputer sekolah yang sudah tua, jumlah postingan tiap minggunya sangat sedikit. Padahal naskah naskah tulisan mereka sudah menumpuk di meja, belum lagi tulisan tulisan mereka pada tahun tahun sebelumnya.
Namun, saya tidak berkecil hati. Saya yakin selalu ada keindahan dalam setiap kesulitan yang dihadapi. Karenanya, setiap kritik, saran dan masukan akan sangat berharga bagi saya dan anak anak saya. Jangan lupa main juga yah ke pondok kecil kami di http://tulisanbarudak.blogspot.com/
Seperti yang disampaikan pada
tulisan-tulisan sebelumnya, saya merupakan guru Bahasa Inggris di daerah
yang bisa dikatakan terpencil. Sejak bertugas di sana, saya
mengumpulkan tulisan anak anak yang merupakan tugas tahunan. Tulisan
tulisan tersebut saya jilid rapih dan disimpan di lemari. Saya sengaja
tidak menyimpannya di perpustakaan, karena perpustakaan sekolah belum
terkelola dengan baik. Saya hanya meminjamkannya saat saya berkunjung ke
kelas. Dari sana anak bisa mengenang tulisan mereka pada tahun tahun
sebelumnya, juga belajar sesuatu dari tulisan temannya. Selain itu, anak
anak pun termotivasi untuk membuat tulisan yang lebih baik, karena
selain merasa dihargai, mereka pun sadar bahwa tulisan mereka akan
dibaca oleh teman temannya.
atas: kumpulan tulisan yang belum dijilid
bawah: contoh tulisan anak
Melihat perkembangan kualitas tulisan
mereka, saya pun tergerak untuk melakukan hal yang lebih, yaitu
memamerkan tulisan mereka ke publik. Awalnya, saya mengambil foto tiap
lembar tulisan tersebut (karena tidak adanya scanner), lalu saya
posting di jejaring sosial. Hasilnya pun lumayan baik, beberapa teman
kuliah yang mengajar di tempat lain memberikan apresiasi atas tulisan
tersebut dan bertanya bagaimana saya melatih anak anak menulis seperti
itu. Kami pun berbagi pengalaman, dan salah seorang rekan menyarankan
agar anak anak diminta untuk membuat blog sendiri, sehingga tulisan
mereka bisa lebih terjaga dan dikenal lebih banyak orang. Saran yang
membuat saya tersenyum menutupi kesedihan, mengingat anak anak yang
harus antri saat ingin menggunakan komputer satu satunya di sekolah
kami. Rental komputer pun sekarang sudah tidak ada di desa kami.
Tulisan tulisan anak yang telah dijilid dan laporan anak dalam B. Inggris
Namun saya selalu ingat kata kata seorang rekan, hanya orang lemahlah
yang menyerah dengan keadaan. Kata kata itu memotivasi saya untuk
bertanya lebih sering pada rekan rekan, melihat dan menjelajah dunia
maya lebih intens. Terlebih karena saya sendiri pun baru mengenal yang
namanya Blog beberapa bulan ke belakang. Setelah beberapa minggu
mencari, akhirnya Tuhan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
Jawaban yang terwujud dalam sebuah Blog sederhana bernama Tulisan
Barudak (Tulisan Anak Anak).
Apa itu Tulisan Barudak?
Tulisan Barudak merupakan sebuah blog yang diharapkan akan menjadi wadah bagi anak anak didik saya dalam mengekspresikan ide atau gagasan mereka dalam bentuk tulisan.
Tulisan Barudak merupakan sebuah blog yang diharapkan akan menjadi wadah bagi anak anak didik saya dalam mengekspresikan ide atau gagasan mereka dalam bentuk tulisan.
Bagaimana anak anak menulis di Blog?
Yah, karena hanya satu dua orang anak yang memiliki komputer di rumahnya, dan tidak ada rental komputer di desa kami, jadi saya menggunakan komputer jinjing pribadi ditambah sebuah komputer PC milik sekolah yang sudah uzur untuk mereka gunakan saat membuat tulisan di blog. Saya sengaja membiarkan mereka untuk mengetik sendiri tulisannya agar mereka bisa lebih akrab dengan perangkat komputer, meningkatkan keterampilan mengetik, dan mengenal Internet. Hal hal yang belum mereka kuasai, seperti menambahkan gambar, memasang tautan, saya ajarkan di depan mereka, agar mereka bisa mandiri nantinya.
Yah, karena hanya satu dua orang anak yang memiliki komputer di rumahnya, dan tidak ada rental komputer di desa kami, jadi saya menggunakan komputer jinjing pribadi ditambah sebuah komputer PC milik sekolah yang sudah uzur untuk mereka gunakan saat membuat tulisan di blog. Saya sengaja membiarkan mereka untuk mengetik sendiri tulisannya agar mereka bisa lebih akrab dengan perangkat komputer, meningkatkan keterampilan mengetik, dan mengenal Internet. Hal hal yang belum mereka kuasai, seperti menambahkan gambar, memasang tautan, saya ajarkan di depan mereka, agar mereka bisa mandiri nantinya.
atas dan bawah : anak anak mengetik tulisan mereka sendiri di blog
Apa yang mereka tulis?
Saya tidak membatasi mereka dengan tema, topik atau bahasa tertentu. Saat minggu lalu Blog ini diperkenalkan kepada anak anak, saya sampaikan bahwa mereka bisa menulis apapun, dari karya sastra berupa puisi, dongeng, ataupun pengalaman pribadi, laporan kejadian atau kegiatan, resep masakan, cara membuat layang layang sampai tips merawat burung. Saya pun mengijinkan siswa untuk menggunakan bahasa yang mereka inginkan, baik itu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, maupun Bahasa Sunda. Hal ini saya maksudkan agar guru lainnya pun bisa ikut berperan dalam memberikan bimbingan kepada siswa dalam membuat sebuah tulisan. Saya hanya menekankan kepada siswa bahwa tulisan tersebut tidak boleh mengandung kata kata kasar atau kotor, tidak boleh menghina seseorang atau golongan tertentu, dan asli (bukan tulisan orang lain).
Harapan Saya tidak membatasi mereka dengan tema, topik atau bahasa tertentu. Saat minggu lalu Blog ini diperkenalkan kepada anak anak, saya sampaikan bahwa mereka bisa menulis apapun, dari karya sastra berupa puisi, dongeng, ataupun pengalaman pribadi, laporan kejadian atau kegiatan, resep masakan, cara membuat layang layang sampai tips merawat burung. Saya pun mengijinkan siswa untuk menggunakan bahasa yang mereka inginkan, baik itu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, maupun Bahasa Sunda. Hal ini saya maksudkan agar guru lainnya pun bisa ikut berperan dalam memberikan bimbingan kepada siswa dalam membuat sebuah tulisan. Saya hanya menekankan kepada siswa bahwa tulisan tersebut tidak boleh mengandung kata kata kasar atau kotor, tidak boleh menghina seseorang atau golongan tertentu, dan asli (bukan tulisan orang lain).
Dengan adanya blog ini, diharapkan siswa lebih termotivasi untuk menulis, lebih berani untuk menyampaikan ide mereka dan mereka pun bisa mengembangkan kemampuan (mengetik) yang akan mereka butuhkan saat mereka menghadapi masyarakat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa lebih dari 60% siswa di sekolah ini tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan alasan keadaan ekonomi.
Kendala saat pengelolaan?
Satu satunya kendala adalah ketersediaan alat. Dengan hanya mengandalkan komputer jinjing dan modem yang saya miliki, juga komputer sekolah yang sudah tua, jumlah postingan tiap minggunya sangat sedikit. Padahal naskah naskah tulisan mereka sudah menumpuk di meja, belum lagi tulisan tulisan mereka pada tahun tahun sebelumnya.
Namun, saya tidak berkecil hati. Saya yakin selalu ada keindahan dalam setiap kesulitan yang dihadapi. Karenanya, setiap kritik, saran dan masukan akan sangat berharga bagi saya dan anak anak saya. Jangan lupa main juga yah ke pondok kecil kami di http://tulisanbarudak.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar